Influence of Emotion on DNA Pengaruh Emosi Terhadap DNA

Influence of Emotion on DNA Pengaruh Emosi Terhadap DNA

The Institute of HeartMath Research is the nation’s foremost nonprofit organization in the areas of stress reduction and performance enhancement. Institut Penelitian HeartMath adalah organisasi nirlaba nasional terutama di bidang pengurangan stres dan peningkatan kinerja.

In recent years, the researchers at HeartMath discovered that the DNA changed its shape according to the feelings of the researches: When the researchers felt gratitude, love and appreciation, the DNA responded by relaxing and the strands unwound. Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti di HeartMath menemukan bahwa DNA berubah bentuknya sesuai dengan perasaan para peneliti: Ketika para peneliti merasakan rasa syukur, cinta dan penghargaan, DNA menanggapinya dengan santai dan untaian melonggar.

The length of the DNA become longer and more fully switched on. Panjang DNA menjadi lebih panjang dan lebih penuh diaktifkan.

When the researchers felt anger, fear, frustration, or stress, the DNA responded by tightening up. Ketika para peneliti merasa marah, takut, frustrasi, atau stres, DNA merespon dengan memperketat.

It became shorter and switched off many of our DNA codes! Ini menjadi lebih pendek dan mematikan banyak kode DNA kita!

Now look at the lives of women from that perspective, starting with the young females that were bartered or sold to neighboring tribes. Sekarang lihat pada kehidupan wanita dari perspektif itu, dimulai dengan para wanita muda yang ditukar atau dijual kepada suku-suku tetangga.

How alone and terrified these young women must have felt with strangers. Bagaimana sendirian dan ketakutan wanita-wanita muda pasti merasa dengan orang-orang asing.

Then to be mated with males with whom they had no choice in choosing was the epitome of being trapped. Kemudian akan dinikahkan dengan laki-laki dengan siapa mereka tidak punya pilihan dalam memilih adalah lambang terjebak.

It did prevent inbreeding and the physical problems that creates. Itu mencegah pernikahan sedarah dan masalah fisik yang ditimbulkan.

However, it created another problem as we discover from the HeartMath Research. Namun, itu menciptakan masalah lain seperti yang kita temukan dari penelitian HeartMath.

The DNA of those women was shortened and contracted-passed on a genetic woundedness generation after generation. DNA dari para wanita dipersingkat dan dikontrak-lulus pada generasi luka-luka genetik ke generasi.

Feelings of nothingness, worthlessness, just feeling “ugh” inside are still the rule of the day. Perasaan kehampaan, tidak berharga, hanya merasa "ugh" masih dalam aturan harian.

Reference:

L. Smith, Betty. 2008. The Power to Change: The Shadow Side of Idealism. United States of Amerika: Liberty Drive Bloomington