NO.
|
KONSEP
|
DEFINISI
|
ELABORASI
|
CONTOH
|
1.
|
Belajar
|
Dari tidak tahu
menjadi tahu
|
Belajar
matematika
|
Siswa belajar
berhitung perkalian yang tadinya tidak tahu menjadi tahu
|
|
|
Suatu kegiatan
tentang penyesuaian(Skinner)
|
Belajar
beradaptasi
|
Siswa dapat
belajar menyesuaikna diri dengan lingkungan sekolah dan kelasnya
|
|
|
Dapat
didapatkan di sembarang tempat
|
Belajar
meneliti
|
Siswa dapat
meneliti bagaimana ulat menjadi kupu-kupu
|
2.
|
Guru
|
Seseorang yang
memberikan ilmu kepada siswa di sekolah
|
Guru matematika
|
Memberikan ilmu
tentang berhitung kepada anak didiknya
|
|
|
Seseorang yang
membimbing, mendampingi dan membantu siswa dari tidak tahu menjadi tahu
|
Guru mata
pelajaran
|
Semua guru mata
pelajaran memberikan ilmu yang baru kepada siswanya, dari tidak tahu menjadi
tahu setelah belajar
|
3.
|
Siswa
|
Merupakan
subjek dalam proses belajar
|
Ranah kognitif
|
Siswa dapat
mencapai kemampuan tentang hal yang telah dipelajarinya
|
|
|
Seorang yang
berangkat ke sekolah setiap hari dengan tujuan untuk belajar
|
Ranah afektif
|
Mampu peka atau
dapat memerhatikan apa yang sedang dijelaskan
|
4.
|
Bahan belajar
|
Dapat berwujud
benda atau isi pendidikan
|
Buku biografi
|
Mempelajari
tentang buku biografi seorang pahlawan, untuk keperluan mata pelajaran
sejarah
|
5.
|
Suasana belajar
|
Sesuatu yang
dapat menunjang akan berlangsungnya kegiatan belajar, berupa ruangan khusus
|
Kondisi gedung
sekolah
|
Gedung sekolah
yang tidak gersang akan mempengaruhi kegiatan belajar siswa menjadi tenang
dan nyaman
|
6.
|
Media belajar
|
Sarana
komunikasi dalam belajar, yang dapat berupa bentuk cetak maupun digital
|
Bentuk digital
|
Guru memberikan
silde show power point pada saat menjelaskan materi pada siswanya
|
7.
|
Sumber belajar
|
Semua sumber baik berupa
data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam
belajar
|
Buku
|
Guru memberikan
pembahasan yang semua sumbernya dari buku
|
8.
|
Motivasi
(siswa)
|
Tenaga yang
mengarahkan dan menggerakkan kegiatan/aktivitas siswa
|
Motivasi
ekstrinsik
|
Seorang siswa
mendapatkan motivasi dari sahabat karibnya
|
|
|
|
Motivasi
Intrinsik
|
Seorang siswa
mendapat atau memotivasi dirinya sendiri dengan kekuatan dalam hati untuk
belajar
|
9.
|
Keaktifan
(siswa)
|
Siswa belajar
atas kemauan nya sendiri
|
Kegiatan fisik
|
Siswa secara
aktif mendengarkan guru yang sedang menjelaskan
|
|
|
|
Kegiatan psikis
|
Seorang siswa
memilki khasanah dan pengetahuan dalam memecahkan masalah
|
10.
|
Berpengalaman
(siswa)
|
Bhawa
sesungguhnya kegiatan belajar tidak dapat diwakilkan oleh siapa pun
|
Kegiatan
kognitif
|
Seorang siswa
belajar dan memehami apa yang dijelaskan secara langsung paska siswa
mengikuti langsung kegiatan tersebut
|
11.
|
Pengulangan
(siswa)
|
Karena belajar merupakan
melatih daya-daya mengingat,merasakan,berpikir dan lainnya
|
Metode drill
|
Siswa melakukan diskusi
dengan temannya untuk mengetaui sesuatu yang baru
|
12.
|
Tantangan
(siswa)
|
Tuntutan
yang dimilikinya kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk
memperoleh, memproses dan mengolah pesan.
|
Metode
eksperimen
|
Siswa
mengadakan praktek tentang membuat bakteri dari susu dan youghurt
|
13.
|
Balikan dan
pnguatan (Siswa)
|
Seorang siswa
belajar lebih banyak bilaman setiap langkah segera diberikan penguatan
(reinforcement)
|
Mencocokan
|
Apabila selesai
ujian, siswa hendaknya mencocokan skormya dengan kunci jawaban, bila
ditemukan kesalahan dalam peneilaian, maka dapat segera menanyakan kepada
guru
|
14.
|
Perbedaan
indiviual (siswa)
|
Setiap siswa
belajar menurut tempo (kecepatan)nya sendiri dan untuk setiap kelompok umur
terdapat variasi kecepatan belajar (Davies, 1987:32)
|
Menentukan
|
Siswa secara sadar
karena dirinya berbeda dengan siswa lain, maka akan menentukan tempat
duduknya ,sesuai dengan kemampuannya pula.
|
15.
|
Motivasi (guru)
|
Seorang guru
meberikan motivasi kepada siswa supaya siswa lebih giat dan baik dalam
belajar, dengan berbagai cara yang disukai siswa-siswa nya
|
Penggunaan
metode dan teknik
|
Seorang guru
dalam mengajar, menggunakan metode yang bervariasi, contoh adanya tanya jawab
dan diskusi
|
16.
|
Keaktifan
(guru)
|
Guru aktif
dalam mengajar, dengan memberikan sebanyak-banyaknya kesempatan kepada siswa
untuk dapat belajar aktif
|
Penggunaan
multimedia
|
Seorang guru
mata pelajaran PAI, menjelaskan tentang perang pada nabi, disertakan video
tentang perang tersebut menggunakan layar proyektor dan infokus
|
|
|
|
Pemberian tugas
kelompok
|
Guru memberikan
tugas kepada siswa yang berbentuk kelompok untuk membuat makalah tentang
pendidikan, yang kemudian didiskusikan dan dipresentasikan di depan
teman-temannya di kelas
|
17.
|
Keterlibatan
langsung (guru)
|
Guru hendaknya
merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan
karakteristik siswa dan isi pelajaran, agar dapat mengahdirkan keterlibatan
langsung siswa tidak hanya fisik semata, namun juga psikis
|
Kegiatan
merangkum
|
Guru menyuruh
siswanya untuk merangkum apa yang telah disampaikannya dengan ditulis tangan,
dan kemudian dikumpulkan untuk kemudian akan dites satu persatu
|
18.
|
Pengulangan
(guru)
|
Mampu
memelihara antara kegiatan pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan
pengulangan
|
Mnegmbangkan
kegiatan psikomotorik
|
Seorang guru
kesenian, seni tari mengajarkan gerakan tebimbing supaya siswa mengikutinya
|
19
|
Balikan dan
penguatan (guru)
|
Guru dapat
memberikan balikan atau enguatan dengan cara lisan ataupun tertulis baik
secara individual ataupun kelompok
|
Membuat catatan
|
Guru memberikan
tugas kepada siswa supaya membuat makalah, maka setelah dikoreksi, guru
memberikan catatan penting dalam setiap tugas yang telah dikerjakan agar
siswa tahu letak kesalahan mereka
|
|
|
|
Pemberian
hadiah
|
Ketika siswa
dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka guru hendaknya memberikan hadiah
dengan berkata “iya jawabannya sangat benar sekali tepuk tangan”
|
20.
|
Perbedaan
individual (guru)
|
Guru sebagai
penyelenggara kegiatan pembelajaran maka dituntut untuk memberikan perhatian
kepada semua keunikan yang melekat kepada setiap siswa
|
Memberikan
remediasi
|
Guru memberiakn
pertanyaan kepada siswa yang membutuhkan, atau siswa yang memang kurang cepa
dalam menangkap pemahaman materi
|
|
|
|
|
|
21.
|
Motivasi dalam
belajar
|
Kekuatan mental
yang mendorong terjadinya belajar
|
Kebutuhan
|
Seorang siswa
yang mempunyai berbagai fasilitas untuk keguiatan belajarnya, namun ketika
ulangan hasilm belajar nya kurang baik, maka siswa tersebut akan mengubah
cara belajarnya
|
|
|
|
Dorongan
|
Seorang siswa
kelas 3 SMA bercita-cita ingin melanjutkan kuliahnya ke Fakultas kedokteran,
namun pada semester satu, soswa tersebut mendapatkan nilai yang kurang baik,
maka untuk meningkatkannya siswa tersebut mengikuti bimbel-bimbel atau les
tambahan di luar sekolah
|
|
|
|
Tujuan
|
Siswa yang
mengikuti pelajaran setiap hari dan mengikuti les tambahan tujannya untuk
lulus UN dan diterima di PTN
|
22.
|
Motivasi
kebutuhan (Maslow)
|
Adanya ketidak
seimbangan antara apa yang dimilki dengan yang dia harapkan
|
Kebutuhan
fisiologis
|
Kebutuhan akan
sandang, pangan dan papan, untuk keberlangsungan hidup
|
|
|
|
Kebutuhan akan
perasaan aman
|
Seorang siswa
jangan diganggu atau dibatasi dalam berkreasi
|
|
|
|
Kebutuhan
sosial
|
Siswa akan
merasa dirinya aman, atau dibutuhkan ketika keberadaannya diterima oleh
teman-temannya dalam kelas
|
|
|
|
Kebutuhan akan
penghargaan diri
|
Siswa
diperbolehkan untuk menemukan jati dirinya oleh guru agar dapat mengembangkan
dan diterima oleh orang banyak
|
|
|
|
Kebutuhan
aktualisasi diri
|
Seorang siswa
yang datang dari kalangan desa boleh mendaptkan ilmu yang sama dengan siswa
yang datang dari kota dan berhak menjadi apapun sesuai dengan kemampuannya
|
23.
|
Jenis motovasi
|
Sebagai sesuatu
yang dianggap penting da berperan dalam keberhasilan dan keberlangsungan
kegiatan belajar maka motivasi ada jenis-jenisnya
|
Motivasi primer
|
Seorang siswa
yang mengalami ketidak jelasan dalam mlihat, maka akan duduk di bangku paling
depan
|
|
|
|
Motivasi
sosial/sekunder
|
Siswa dalam
belajar harus dapat mengendalikan aspek afektifnya yaitu emosinya agar dapat
mengontrol diri
|
24.
|
Pendekatan CBSA
|
Anutan
pembelajaran yang mengarah kepada pengoptimalisasian pelibatan intelektual-emosional
siswa dalam proses pembelajaran
|
Partisipasi
siswa
|
Siswa secara
langsung dan aktif mengikuti setap proses pembalajaran, dengan mendengarkan,
mencatat hal-hal penting dan bertanya jika ada yang belum dimngerti
|
|
|
|
Kekohesifan (kekompakan)
|
Antara siswa
yang satu dengan yang lainnya kompak,saling membantu pada saat ada temannya
yang belum mengerti
|
25.
|
Rambu-rambu
CBSA
|
Untuk menemukan
kadar-kadar CBSA dalam suatu proses pembelajaran
|
Kuantitas dan
kualitas pengalaman yang membelajarkan
|
Seorang siswa
terlibat langsung dalam dari apa yang menjadi pengalaman belajar yang
diciptakan
|
|
|
|
Prakarsa
|
Siswa
berpendapat atau memberikan pendapat kepada gurunya tentang sumber belajar
yang akan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
|
|
|
|
Usaha dan
keaktifan siswa
|
Siswa malakukan
wawancara dengan seorang pembuat obat, tanpa disuruh ole gurunya, untuk
menambah pengetahuan
|
26.
|
Interaksi
pembelajaran
|
Kesadaran dan
kesengajaan yang melibatkan diri dalam proses pembelajaran yang ada pada diri
siswa dan guru
|
Interaksi satu
arah
|
Gru hanya
menyampaikan isi dari materi dan di sini siswa hanya sebagai pendengar setia
saja
|
|
|
|
Interaksi dua
arah
|
Guru yang
sedang menyampaikan materi, kemudian ada seorang siswa yang menyampaikan apa
yang diketahuinya atupun bertanya apa yang kurang dimengerti
|
|
|
|
Interaksi dua
arah
|
Terjadinya
tanya jawab antara guru dan siswa dan juga adanya forum diskusi antar sesama
siswa ataupun lebh siswa dengan guru
|
|
|
|
Interaksi
optimal
|
Siswa satu
dengan yang lainnya yang saling berdiskusi setelah guru membagi kelompok dan
membagi judul yang harus dibahas
|
27.
|
Karakteristik
sekolah
|
Sekolah yang
mempunyain karakteristik yang baik, akan berdampak pada pembelajaran atau
hasil belajar siswa yang baik
|
Pengelolaan
kreativias siswa
|
Siswa disusruh
ole gurunya untuk meneliti sebuah kepompong yang akhirnya bis menjadi
kupu-kupu lalu disimpulkan dan digambarkan dalam gambar yang bagus
|
|
|
|
Penilaian
|
Setiap akhir
semester, guru mengukur hasil belajar siswa, dan memperbaiki bila terdapat hasil
belajar siswa yang kurang baik
|
28.
|
Dimensi CBSA (Ausubel1978)
|
Untuk dapat
melihat secara langsung dan secara makna tentang ke-CBSA-an dalam proses
pembelajaran
|
Kebermaknaan
bahan
|
Adanya siswa
yang belajar hanya menghafal tanpa mengetahui isi dari apa yang telah
dihafalnya (rote learning)
|
|
|
|
Modus-modus
pembelajaran
|
Siswa belajar
menemukan sendiri tentang kehidupan sosial remaja pada zman sekrang, didapat
dari lingkungan hidupnya
|
29.
|
Belajar
refresif
|
Guru
menyediakan bahan untuk dipelajari dan dihafal oleh siswa
|
Diberikannya
tabel perkalian
|
Guru memberikan
tabel perkalian ke semua siswanya, untuk dihafal, dan kemudain di tes pada
ertemuan selanjutnya
|
30.
|
Penemuan
terbimbinga
|
Guru memberikan
bimbingan pada siswanya dalam memechkan suautu masalah, dan menurut siswa
adalah menghafalka bagaimana menerapkan suatu formula untuk memcahkan masalah
|
Pemberian rumus
|
Guru mata
pelajaran matematika memberikan rumus tentang menghitung bangun datar
segitiga, maka siswa menghafalkan rumusnya yang kemudian akan menggunakan
rumus tersebut ketia menemukan soal
|
31.
|
Penemuan
mandiri
|
Artinya siswa
tanpa dibimbinga dapat menemukan setiap pengetahuannya
|
Pemecahan
teka-teki
|
Guru memberikan
sebuah puzzle gambar yang kemudian haru disusun oleh siswanya lalu siswanya
menyebutkan apa gambar darin puzzle tersebut
|
32.
|
Kerja
kolaboritas sekolah
|
Termasuk
belajar dengan penemuan terbimbing, yang lebih bermakna
|
Penelitian
(eksperimen)
|
Siswa
berdasarkan lembar kerja yang dibuat oleh guru melakukan percobaan pengaruh
panas terhadap berbagai zat di laboratorium sekolah
|
33.
|
Ceramah
|
Merupakan modus
refresif yang lebih bermakna bagi siswa
|
Mendengarkan
|
Guru
berceramah, jadi penyampaiannya seperti pidato, guru hanya menerangkan dan
siswa hanya mendengarkan saja
|
34.
|
Penelitian
|
Hasil
intelektual merupakan modus belajar dengan penemuan mandiri yang
kebermaknaannya sama dengan ceramah
|
Siswa meneliti
sesuatu
|
Siswa disuruh
oleh gurunya untuk meneliti tentang konsistensi terbitnya matahari
|
35.
|
Klasifikasi
keterhubungan konsep
|
Modus belajat
refresif yang penuh dengan kebermaknaan dan paling bermakna
|
Kesinambungan
konsep
|
Seorang guru
menjelaskan tentang keterhubungan antara konsep pahlawan dengan konsep
membela diri
|
36.
|
Pembelajaran audi-tutorial
|
Merupakan modus
belajar dengan penemuan terbimbing yang paling bermakna
|
Siswa menemukan
sesuatu
|
Siswa dituntut
untuk menemukan konsep-konsep yang disajikan melalui video tape atau
gambar-gambar slide
|
37.
|
Penelitian
ilmiah
|
Merupakan modus
belajar dengan penemuan mandiri yang paling bermakan
|
Siswa melakukan
penelitian yang bersifat ilmiah
|
Siswa merancang
konstruksi kincir angin sederhana sehingga dapat menemukan konstruksi yang
paling kukuh
|
38.
|
Faktor-faktor
penentu belajar
|
Untuk dapat
mengelola dan merancangm program pembelajaran dan proses pembelajaran
|
Karakteristik
tujuan
|
Mencaku semua pengetahuan
dan keterampilan yang ingin dicapai dan ditingkatkan sebagai kegiatan belajar
|
|
|
|
Karakteristik
mata pelajaran
|
Meliputi segala
yang terlibat dalam keberhasilan belajar, seperti tujuan, isi pelajaran,
urutan dan cara mempelajarinya
|
|
|
|
Karakteristik
siswa
|
Mencakup
karakteristik perilaku masukan kognitif dan afektif, usia, jenis kelamin dan
yang lain
|
|
|
|
Karakteristik
lingkungan
|
Mencakup
kentitas dan kualitas prasarana, alokasi dan yang lainnya
|
|
|
|
Karakteristik
guru
|
Meliputu
filosofinya tentang pendidikan dan pembelajaran, kompetisinya dalam teknik
pembelajaran, kebiasaannya, pengalaman kependidikannya dan lainnya
|
39.
|
Pendekatan
Keterampilan Proses (PKP)
|
Sbagai wahana
penemuan dan engembangan fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan bagi
siswa
|
Pengembangan
semua aspek
|
Interaksi
antara pengembangan keterampilan proses fakta dengan konsep serta prinsip
ilmu pengetahuan, yang pada akhirnya akan mengembankan sikap dan nilai
ilmuwan pada diri siswa
|
40.
|
Mengamati
|
Merupakan
tanggaan kita terhadap berbagai objek dan peristiwa alam dengan menggunakan
panca indera
|
Pengamatan yang
bersifat kualitatif
|
Dapat
menentukan warna (penglihatan), menganalisis suara kucing (pendengaran) dan
alat indera lainnya
|
|
|
|
Pengamatan yang
bersifat kantitatif
|
Mengukur suhu,
dengan menggunakan termoneter
|
41.
|
Mengklasifikasi
|
Keterampilan
proses untuk memilah berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat-sifat
khususnya, sehingga dapat ditemukan golongan sejenis objek yang dimaksud
|
Mengklasifikasikan
atau membedakan
|
Kegiatan
membedakan atau memisahkan antara binatang yang beranak dan binatang yang
bertelur
|
42.
|
Mengkomunikasikan
|
Komunikasi
adalh kunci dari segala apa yang kita kerjakan. Mengkomunikasikan berarti
menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan daam
bentuk suara, visual atau suara
|
Mendiskusiakam
suatu masalah
|
Siswa dalam
bentuk kelompok mendiskusikan tentang perkembangan pembelajaran di Indeonesia
|
43.
|
Mengukur
|
Membandingkan
yang diukur dengan suatu ukuran tertentu yang telah diukur sebelumya
|
Mengukur berat
badan
|
Bila pada bulan
November Aliya diukur berat badannya adalah 45kg, namun setelah diukur
kembali pada bulan Desember menjadi 48kg
|
44.
|
Memprediksi
|
Mengantisipasi
atau membuat ramalan tentang segala sesuatu yang akan terjadi pada masa yang
akan datang
|
Memprediksi
cuaca
|
Para petugas
pengamat cuaca, memprediksi bahwa hujan akan terus mengguyur DIY selama bulan
Desember bahkan Januari mendatang
|
45.
|
Menyimpulkan
|
Suatu
keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa beradasarkan
fakta, konsep dan prinsip yang diketahui
|
Penelitian
lilin
|
Setelah
diketahui dari sebuah pengamatan bahwa api lilin akan mati setelah ditutup
dengan geals, maka dari sana siswa akan menyimpulkan bahwa lilin akan dapat
menyala apabila ada oksigen
|
46.
|
Mengenali
variabel
|
Konsep yang
mempunyai variasi nilai atau konsep yang diberi lebih dari satu nilai
(Sangarimbum 1986; 20 & 25)
|
Variabel
termanifulasi
|
|
47.
|
Membuat tabel
data
|
Setelah
melaksanakan sebuah pengumpulan data, maka harus dibuat tabel data agar
memudahkan dalam membaca hasil pengumpulan data
|
Sensus penduduk
|
Siswa diajarkan
bagaimana cara mengumpulkan data penduduk, dalam jumlah kecil saja lingkungan
rumahnya, kemudian siswa membuat tabel datanya
|
48.
|
Membuat grafik
|
Kemampuan
mengolah data untuk disajikan dalam bentuk visualisasi garis atau bidang
datar dengan variabel termanipulasi selalu pada sumbu datar dan variabel
hasil ditulis sepanjang sumbu vertikal
|
Membuat grafik
balok
|
Guru memperlihatkan
keapada siswa contoh grafik balok tentang kemajuan dan kemunduran ekonomi di
Indonesai dari tahun ke tahun
|
49.
|
Mengumpulkan
dan mengolah data
|
Kemampuan
memperoleh informasi dari orang atau sumber informasi lain dengan cara lisan,
tertulis atau pengamatan
|
Membuat
instrumen pengumpulan data
|
Siswa mampu
mengolah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pedagang peuyeum
tentang perbandingan pendapatnnya dari tahun ke tahun. Setelah diolah, maka
dibuat laporan yang lebih baik dan tersusun
|
50.
|
Menyusun
hipotesis
|
Kemampuan untuk
menyatakan dugaan yang dianggap benar mengenai suatu faktor yang terdapat
dalam satu situasi
|
|
Menyusun
hipotesis kerja
|
|
|
|
|
|
51.
|
Merancang
penelitian
|
Suatu kegiatan
untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang dimanipulasi dan direspons dalam
penelitian secara operasional
|
Memilih alat
Instrumen yang tepat
|
Siswa
menggunakan sebuah alat ang bernama microskof untuk meneliti hewan atau
bakteri yang amat kecil, yang tak dapat terlihat oleh mata telanjang
|
52.
|
Bereksperimen
|
Salah satu
bentuk penelitian sering kali dilaksanakan oleh seseorang tanpa sendiri
|
Menanam tanaman
yang tak terkena matahari langsung
|
Seorang guru
IPA, menyuruh siswa nya untuk menyimpan kacang ijo dalam sebuah gelas yang
sudah dikasih kapas dan air maka akan tumbuh menjadi toge apabila dikasih air
setiap hari, dan tak terkena matahari langsung
|
53.
|
Sistem
administrasi
|
Adalah suatu
sistem yang dibuat oleh bagian Tata Usaha atau bidang pengajaran di sekolah
untuk mengatur segala instrumen penunjang keberlangsungan belajar
|
Pengkondisian
kelas
|
Bagian
administrasi hendaknya membagi-bagi kelas seara sistematis dan teratur supaya
tidak ada kelas yang bentrok
|
|
|
|
Pengaturan
jadwal
|
Jadwal dibuat
sedimikian sistematis, supaya tidak ada juga bentrokan jadwal pelajaran
|
54.
|
Pembelajaran
secara individual
|
Kegiatan
mengajar guru yang menitikberatkan pada bantuan dan bimbingna belajar kepada
masing-masing individu
|
Membaca buku
|
Guru mebagikan
buku pelajaran secara merata ke semua siswa, yang setelah itu siswa diminta
untuk mencari kata-kata yang sulit, memahami isi bacaan, mencatat apa yang
didapat dari membaca dan meminta sebagaian dari siswanya untuk membacakan apa
yang telah didapat
|
55.
|
Pembelajaran
secara kelompok
|
Guru membagikan
kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-8 orang, di sini guru sebagai
pembimbing
|
Memecahkan
masalah secara rasional
|
Sekelompok
siswa sedang mendiskusikan tema yang diberikan oleh gurunya yaitu tentang
“bullying” di sekolah dengan mencari contoh, definisinya dengan anggota
kelompoknya
|
56.
|
Pembelajaran
secara klasikal
|
Kemampuan guru
adalah yang utama dalam pembelajaran klasikal dan merupakan kegiatan belajar
yang tergolong efisien
|
Guru sebagai
tim pembelajar
|
Bila guru
menjadi tim pembelajar, maka asas tim pembelajar harus dipatuhi
|
57.
|
Model kegiatan
belajar ekspositori
|
Kegiatan
mengajar yang terpusat pada guru
|
Kelompok (brain
storming)
|
Menghubungkan
masa lalu dengan masa sekarang (tidak boleh mengkritik) dan pendapat dari
kelompok lain dibiarkan
|
58.
|
Model
pembelajaran inkuiri
|
Pengajaran yang
mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga memperoleh pengetahaun,
keterampilan dan nilai-nilai
|
Melakukan
Penelitian
|
Siswa diminta
untuk meneliti program islam dalam medndidik anak lalu kemudian diolah
sehingga mendapatkan nila dan pesan dari apa yanh diteliti
|
|
|
|
|
|
|
|
Suatu proses
untuk menentukan nilai dari suatu proses untuk menentukan sesuatu (Wand dan
Brown)
|
|
|
59.
|
Proses
pendidikan
|
Proses
permanusiaan manusia, di mana didalamnya terjadi proses membudayakan dan
memperadabkan manusia
|
Memberikan
pengertian akan sopan santun
|
Agar siswa
menjadi anak yang tahu akan sopan santun, maka diajarkan tentang pengetahuan
sopan santun, agar kelak menjadi anak yang beradab dan berbudaya
|
60.
|
Pengetahuan
|
Tercapainya kemampuan
ingatan yang telah didapat dari belajar
|
Teori
|
Siswa belajar
tentang teori penemuan magnet, dan kemudian menyimpan apa yang telah didapat
di dalam ingtannya, untuk suatu saat diingat kembali
|
61.
|
Pemahaman
|
Kemampuan
menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari
|
Membaca rumus
IPA
|
Siswa belajar
Matematika, tentang rumus Phytagoras dan dapat memahaminya dengan baik
|
62.
|
Penerapan
|
Kemampuan
menerapkan metode dan kaidah untuk menhadapai masalah yang nyata dan baru
|
Menggunakan
prinsip
|
Siswa diajari
tentang prinsip hidup rajin menabung, kemudian siswa tersebut mnerapkan
prinsip tersebut dalam kehidupan nyatanya
|
63.
|
Analisis
|
Kemampuan
merinci suatu ke satuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan
dapat dipahami dengan baik
|
Mengurangi
masalah
|
Ketika ada
seorang siswa dijauhi temannya, maka siswa tersebut tidak balik membenci
temannya tersebut, namun tetap bersikap sewajarnya
|
64.
|
Sintesis
|
Kemampuan
membentuk suatu pola baru
|
Menyusun
program kerja
|
Seorang siswa
mengikuti organsasi dan diminta untuk membuat program keraja dan menyusunnya
dengan sistematis
|
65.
|
Penerimaan
|
Mencakup
kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan untuk memperhatikan hal tersebut
|
Mendiskripsikan
|
Siswa dapat
menerima dan bergaul dengan teman-temannya yang amat berbeda dengan nya,
bahkan dengan teman yang lainnya
|
66.
|
Partisipasi
|
Kerelaan
kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi pada sebuah kegiatan
|
Mematuhi aturan
|
Siswa memakai
jilbab, memakai atribut sekolah memakai baju yang longgar karena mamatuhi
aturan yang dibuat oleh sekolahnya
|
67.
|
Penentuan sikap
|
Meneriam suatu
niali, menhargai dan menentukan sikap
|
Menerima
pendapat
|
Siswa sedang
mepresentasikan hasil diskusinya di depan teman-temannya, kemudian ada
seorang dari temannya yang berpendapat tentang apa yang dijelaskan, maka
siswa dan kelompoknya tersebur menerima pendapat tersebut
|
68.
|
Organisasi
|
Kemampuan
membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup
|
Menggabungkan
|
Siswa
menuliskan jadwal-jadwal belajarnya dan kemudian dilaksanakan sesuai jadwal
tersebut secara bertanggung jawab
|
69.
|
Pembentukan
pola hidup
|
Kemampuan
menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupa pribadi
|
Mempertunjukkan
karakter
|
Siswa belajar
sosiologi cara hidup dan bermasyarakat yang baik, lalau siswa menerapkannya
dalam kehidupan sehari-harinya unutk membentuk karakter yang baik
|
70.
|
Presepsi
|
Kemampuan
memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas dan menyadari akan
adanya perbedaan
|
Memilah-milah/
membedakan
|
Siswa dapat
membedakan antara angka 6 dan 9
|
71.
|
Kesiapan
|
Kemampuan
penempatan diri dalam kedaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau
rangkaian gerakan
|
Menempatkan
diri pada posisi
|
Seorang siswa
mengikuti lomba lari, lalu kemudian menempatkan dirinya pada garis start
sebelum panitia memulai hitungannya
|
72.
|
Gerakan
terbimbing
|
Kemampuan
melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan
|
Meniru gerakan
|
Seorang guru
olahraga menirukan gerakan senam, dan siswa mengikuti gerakan yang telah
dicontohkan guru olahraganya
|
73.
|
Gerakan yang
terbiasa
|
Kemampuan
melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh
|
Bermain alat
musik
|
Seorang siswa
tanpa dicontohkan oleh guru musiknya tentang bagaimana memainkan drum bisa
melakukannya karena sudah terbiasa melakukannya di rumah
|
74.
|
Gerakan
kompleks
|
Kemampuan
melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar
|
Bongkar pasang
mesin
|
Siswa SMK dapat
membongkar komputer, dan kemudian dapat merakitnya kembali
|
75.
|
Penyesuian pola
gearakan
|
Kemampuan
mengdakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan yang
berlaku
|
Keterampilan
bertanding
|
Sekelompok
siswa mengikuti perlombaan LKBB, dan dapat menyesuaikan gerakan satun dengan
yang lainnya agar tercipta kekompakan
|
76.
|
Evaluasi
|
Proses
sederhana memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan,
kesepakatan, unjuk-kerja, proses, orang, objek dan lainnya (Davies, 1981:3)
|
Menentukan
nilai belajar
|
Mengetahui
proses dan hasil belajar yang diikuti oleh siswa selama satu semester, apakah
baik atau tidak
|
77.
|
Persiapan (evaluasi
hasil belajar)
|
Setiap kegiatan
harus dilawali dengan persiapan dan perencanaan terlebih dahulu begitupun
dalm persiapan evaluasi
|
Mengambarkan
informasi
|
Evaluoator
membuat daftar informasi kemampuan siswa dari nilai sehari-hari dan kemudian
membuat soal dengan sesuai kemampuan siswa
|
78.
|
Penyusunan
instrumen (evaluasi hasil belajar)
|
Untuk
mengumpulkan informasi dan data maka memerlukan alat yang kemudian akan
disusun
|
Menentukan
bentuk tes
|
Guru membuat
tes pilihan ganda,, yang butir-butir soalnya selalu terdiri dari dua komponen
utama
|
79.
|
Pelaksanaan pengukuran
(evaluasi hasil belajar)
|
Pelaksanaan
pengukuran ini untuk teknik tes maupun
teknik non tes
|
Melancarkan
pengukuran
|
Guru dalam
memeriksa hasil evaluasi siswa dapat dengan cara mencocokan antara jawaban
siswa dengan kunci jawaban dan dengan soalnya juga
|
80.
|
Pengelolaan
hasil penilaian (eavluasi hasil belajar)
|
Dapat
dikumpulkan sejumlah data atau informasi yang dibutuhkan dalam evaluasi
belajar
|
Menskor
|
Guru memberikan
skor berupa nilai pada hasil penilaian yanag dapat diacapai oleh siswa
|
81.
|
Penafsiran
hasil penilaian (evaluasi hasil belajar)
|
Pengolahan
hasil penilaian memberikan kepa kita sejumlah skor standar dan nilai bagi
setiap siswanya, maka guru perlu dapat menafsirkannya
|
Penafsiran
bersifat individual
|
Setelah
evaluasi atau penilain guru dapat menafsirkan kemampuan siswa, apakah siswa
mampu untuk melanjutkan belajranya pada tingkat yang selanjutnya
|
|
|
|
Penafsiran
klasikal
|
Setelah
penilaian guru dapat menafsirkan apakah kelas tersebut sudah termasuk kelas
yang berprestasi atau tidak
|
82.
|
Pelaporan
(evaluasi belajar)
|
Untuk
memberikan umpan balik kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran
|
Berbentuk rapor
|
Siswa
mendapatkan rapor uang berisi tentang hasil dan nilai yang telah ia dapat
dari proses selama ia belajar dan evaluasi
|
83.
|
Eavaluasi
pembelajaran
|
Suatu proses
untuk menentukan jasa, nilai atau manfaat kegiatan pembelajaran melalui
kegiatan penilaian dan atau pengukuran
|
Pertimbangan
tentang jasa
|
Guru dapat
dilihat jasa atau cara mengajarnya dari evaluasi, apabila setelah evaluasi
siswa mendapat nilai yang baik, maka guru telah baik dalam mengajar
|
84.
|
Intelegensi
|
Suatu kecakapan
global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah (Monks
& Knores, Siti Rahayu Haditono)
|
Nilai IQ
|
Seorang siswa
ber IQ normak bila IQ nya menunjukkan 85-115
|
85.
|
Kebiasaan
belajar
|
Kebiasaan
belajar ditnujukkan oleh kelakuan sehari-hari siswa yang menujukkan baik atau
tidaknya kebiasaan tersebut
|
Belajar tidak
teratur
|
Siswa yang
banyak bermain dengan alat-alat elektronik contoh bermain PS, maka belajarnya
akan tidak teratur
|
86.
|
Cita-cita siswa
|
Motivasi
inrisnsik, yang dapat mendorong siswa untuk belajar
|
Kemauan diri
yang timbul dalam diri
|
Siswa SMA
mengambil jurusan IPA, semata-mata untuk mewujudkan cita-citanya yakni ingin
menjadi seorang dokter
|
87.
|
Kurikulum
sekolah
|
Kurikulum yabg
disahkan oleh pemerintah atau suatu kurikulum yang disahkan oleh yayasan
pendidkan
|
Kurikulum
terpadu
|
Di mana sekolah
tersebut menggabungkan atau memadukan sistem velajar antara pendidikan islam,
modern dan salafi
|
88.
|
Menyimpan
perolehan hasil belajar
|
Kemampuan
menyimpan isi pesan dan cara perolehannya
|
Penerimaan
|
Siswa menerima
apa yang dijelaskan oleh guru nya, lalu mampu menyimpan apa yang didapat
sebagai pengetahuan
|
89.
|
Pengumpulan
data
|
Datang kepada
sumber data untuk mengumpulkan data/informasi yang diperlukan
|
Kuisioner
|
Guru memberikan
kuisioner kepada siswanya untuk diisi, yang isinya tentang bagaimana seorang
gur tersebut mengajar, dari kuisioner ini guru dapat mengetahui kemampuan
dirinya
|
|
|
|
Studi kasus
|
Semua siswa
kelas dua SMA melaksanakan kegiatan lapangan, ke museum geologi untuk
mengetahui bagaimana keberadaan fosil-fosil d zaman dulu
|
90.
|
Akreditasi
|
Suatu penilaian
yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta untuk menentukan
peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah tersebut (Arikunto, 1990 :
186)
|
Penilaian
kelayakan
|
Pemerintah
mngadakan proses penilaian terhadap suatu sekolah tentang layak apa tidaknya
gedung dan kelas tersebut dipakai untuk proses pembelajaran
|
91.
|
Sasaran
evaluasi pembelajaran
|
Pelaksanaan pembelajaran, sebagai interaksi antara
sumber belajar dengan siswa
|
Kesesuaian
pesan dengan tujuan pengajaran
|
Guru
memberitahukan tentang tujuan pembelajaran yakni akan membahas tentang
pyhtagoras maka dalam penyampaian pesannya harus sesuai dengan tujuan
|
92.
|
Penyusunan rancangan
|
Secara garis
besar desain evaluasi pembelajaran berisi hal-hal yang sama dengan yang
tertera dalam desain penelitian
|
Populasi dan
sampel
|
Sejumlah
komponen pembelajaran yang dikenai evaluasi pembelajaran dan yang dimintai
informasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran
|
93.
|
Penyususnan Instrumen
|
Setelah
evaluator menyusun rancangan avaluasi pembelajarannya yakni peta kegiatan
yang akan dilakukan selama kegiatan eavluasi pembelajaran maka selanjtunya
proses penyusunan instrumen
|
Menyusun silabi
|
Dosen dalam proses
memberikan materi membuat duli silabi yang diumumkan kepada mahasiswanya
supaya mengetahui apa yang akan dipelajarinya
|
94.
|
Menggali hasil
belajar yang tersimpan
|
Proses
mengaktifkan pesan yang telah diterima
|
Mengaplikasikan
|
Siswa belajar
tentang bagaimana menhormati yang lebih besar. Lalu kemudian menggali apa
yang didapat kemudain diaplikasikan dalam kehidupan nyata
|
95.
|
Kemampuan
berprestasi atau unjuk hasil belajar
|
Ini merupakan
puncak dari proses belajar
|
Menggali
|
Siswa belajar
selama satu semester, pada waktu ulangan atau ujian, siswa dituntut untuk
menggali apa yang didapat selama belajar untuk dapat mengisi soal-soal
|
96.
|
Rasa percaya
diri sendiri siswa
|
Rasa pecaya
muncul dari keinginan mewujudkan diri untuk berhasil
|
Dapat
menyelasikan tugas
|
Siswa dapat
menyelsaikan tugas yang diberikan gurunya dengan baik dan guru menapresiasi
hasil kerja siswa. Maka akan menumbuhkan rasa percaya diri siswa
|
97.
|
Tujuan
pembelajaran
|
Sasaranevaluasi
pembelajaran yang perlu diperhatiakn karena semua aspek akan bermula pada
tujuannya
|
Tujuan
pengajaran yang tertinggi
|
Tujuan
pengajaran ataupun tujuan pendidikan yang tdibuat oleh pemerintah, khususnya
leh menteri pendidikan
|
98.
|
Sikap terhadap
belajar
|
Kemampuan
memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan
penilaian
|
Pnerimaan
|
Seorang siswa
yang tidak lulus dalam ujian matematika, maka menerima ujian ulang yang
diminta oleh gurunya untuk menambah nilai
|
99.
|
Konsntrasi
belajar
|
Kemampuan
memusatkan perhatian pada pelajaran
|
Pengjaran
klasikal
|
Dalam mengajar,
guru perlu memperhatikan konstrasi siswa dalam belajar, dengan cara
memberikan waktu selingan di tengah-tengah belajar
|
100
|
Mengolah bahan
belajar
|
Kemampuan siswa
untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi
siswa
|
Pengetahuan
|
Kemampuan
seorang siswa untuk menggunakan kamus sebaik-baiknya untuk menemukan kosa
kata bahasa inggris yang susah
|
P
Comments
Post a Comment